Rabu, 11 Juni 2008

HANYA IA YANG SETIA

Ini memang untuk yang kesekian kalinya aku melewati jalanan itu di saat malam menjelang ke sepertiga terakhirnya. Sudah tidak banyak aku jumpai orang-orang yang biasanya lalu lalang di sekitar sana. Hanya ada beberapa saja yang mungkin mereka berada dalam kondisi yang tidakjauh berbeda denganku akhir-akhir ini. Dimana antara tuntutan tugas dan amanah sepertinya posisinya sudah semakin jauh lebih membumbung tinggidibandingkan dengan saat-saat senggang.
Satu persatu lampu-lampu di taman kota kini mulai mati, biasanya memang hanya tinggal beberapa lampu saja yang menyala hingga pagi nanti. Sementara itu, kerikil jalanan masih setia menemani langkah ini, meski kadang mereka mesti melompat dan berlari karena terseret langkahku yang sudah semakin tak tentu.
Di kejauhan sana, dua orang pemuda sedang asyik berbincang, sepertinya memang mereka sedang membahas sesuatu. Saking asyiknya, mereka mampu bertahan hingga di kala dini hari menjelang seperti ini. Semakin lama semakin aku mendekat ke arah mereka. Tidak lebih dari dua puluh tahunan, pikirku menebak usia mereka. Seorang dari mereka dengan seriusnya bercerita, sementara yang satu lagi memperhatikannya sambil sesekali mengomentarinya. Aku hanya tersenyum dalam hati. "Alangkah indahnya, andaikan kita memiliki mereka yang bisa mendengarkan segala keluh kita, kapan pun itu," gumam kusaat itu. Itukah arti kesetiaan dalam persahabatan? Aku kira bukan, karena diakui ataupun tidak, kadang seorang sahabat pun satu waktu akan berada di posisi jenuhdengan segala keluh dan kesah kita. Mungkin ketika kita bercerita tentang masalah kita, siapa tahu dia pun memiliki masalah yang sama atau bahkanlebih berat dari apa yang kita hadapi. Hingga ia pun tak mampu memberikan atas apa yang kita harapkan didapat darinya. Aku terdiam sejenak merenungkan semuanya.
Malam terasa semakin sepi. Dingin seakan menyelimuti diri. Sementara suara binatang malam pun seakan menghilang. Hening. Aku menarik nafas panjang. Kini aku semakin mengerti, ternyata memang semestinya tak ada lagi yang perlu diragukan dariNya. Hanya Ia yang Maha santun dengan segala rahmat dan kasih sayangNya, akan senantiasa setia menerima segala keluh serta kesah para hambaNya. Tak ada dan tak akan pernah ada yang lain.
Perlahan, aku kembali merenungi kembali ayat-ayatNya yang telah Ia perkenankan untuk menjadi petunjuk diri ini. Merenungi satu makna akan sebuah janji dariNya, memaknai satu kepastian akan keberadaanNya yang sungguh amat teramat dekat dengan diri ini. Ya Rabb, ampuni diri ini, yang ternyata begitu mudah untuk menyangsikan atas segala kuasaMu."Dan apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah) bahwasannya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang-orang yang berdo'a kepadaKu.
"Ada tetes kesejukkan yang terasa seakan menelusup ke dalam diri ini, ketika mencoba kembali merenungi ayat ke 186 di Surat Al-Baqarah itu.Tidak jarang kita selalu merasa bingung ketika menghadapi sesuatu hal yang seakan menyudutkan atas posisi kita. Hingga akhirnya kita serasa begitu sulit mencari dan begitu sibuk bertanya, kepada siapa harus mengadukan segalanya? Percayalah, tak akan ada yang bisa menjamin siapa pun mahlukNya yang akan senantiasa mengerti akan diri ini, siapa pun dia. Karena, memang ternyata benar, dalam masing-masing diri ini selalu ada keegoan diri yang seringkali telah membatasi akan makna kesetiaan antara kita dengan orang lain. Hanya satu makna penghambaan yang bisa menjawab tanya itu. Penghambaan antara seorang hamba dengan yang Maha segalanya. Yang akan mampu menjadikan satu solusi untuk menjembatani diri, hingga kita mampu setiap saat dan setiap waktu untuk mengadukan segala hal yang ada. Tanpa batasan masa. Namun memang, ada syarat untuk kita ketika mengharap akan keberadaan kita agar selalu bersamaNya. Hingga hidup ini terasa indah dalam naungan rahmat dan kasih sayangNya. Adalah sebuah lanjutan dari ayat yang tadi."... maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah)Ku dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar mereka selalu berada dalam kebenaran."Wallahu a'lam bish-shawab.
(Diambil dari cerita sebelah........kotasantri.com)
*KATAKAN APA YANG KAU PIKIRKAN, PIKIRKAN APA YANG AKAN KAU KATAKAN*